Jangan Mau Dibodohi Media Kampret!

(c) here
Dari segi jangkauan, Facebook masih menjadi yang terbaik dalam mengantarkan konten, dan mereka akan terus mendapatkan lebih banyak pengguna yang akan melanjutkan siklus ini—Ben Foster
Lagi-lagi facebook...

Kamu pernah merasa gerah gak dengan orang-orang di beranda facebook yang ngeshare berita provokatif, berita bernada SARA dan fitnah sampai berita Hoax alias berita bohong? Udah gitu yang ngeselin kalo dibilangin itu berita gak bener, dia malah ngeyel...

Facebook emang jadi semacam tempat paling bagus untuk menyebarkan informasi (selain twitter) karena pengguna facebook di Indonesia aja udah mencapai 69 juta orang. GOKIL! 




Sejak Pilpres kemarin, media Indonesia udah mulai berantakan. Ada media yang ditunggangi kepentingan politik dan ada media yang melacur trafik (pengunjung) dengan membuat artikel yang diplesetkan judulnya sampai menulis artikel atau berita hoax dan fitnah. 

Kebanyakan orang terlalu malas untuk mencari informasi pembanding atau konfirmasi. Pokoknya kalo menemukan berita atau artikel yang 'wah' atau 'sejalan dengan opininya' langsung pejret tomblo 'share' sambil komentar macam-macam.

Nah, mungkin karena media-media kampret ini sukses melacur trafik, makanya mereka semakin menjadi-jadi dari hari ke hari dengan jualan yang paling laku adalah jualan agama. Misalnya waktu bikin berita hoax Jacky Chan meninggal, berita hoax Jacky Chan masuk Islam (saya ga ada tendensi apa-apa lho) dan sejumlah berita hoax lainnya. Terbukti waktu berita Lukman Sardi kemarin pindah agama dan di-spin judul beritanya (alasan pindah agama), orang-orang mulai pada sibuk ngebacot, ngejudge, ngurusin hidup Lukman Sardi. Parahnya lagi, dipicu provokator, semua langsung pada ngehina agama masing-masing. Ckckck, segitu mudahkah kita diprovokasi dan dibodohi?

Biar lebih jelas dan frontal, kamu-kamu bisa baca sendiri para kaskuser membedah media kampret Indonesia di sini ---> SEKAMPRET INIKAH MEDIA KITA?

Cara mengolah berita media-media kampret itu kira-kira seperti ini...


See? 

Mulai sekarang jangan terlalu percaya sama berita yang bertebaran. Apalagi kalau dari media-media kampret yang dibahas kaskuser tadi. Apalagi yang gak jelas alamatnya. 

Jangan mau dibodohi ama media kampret. Kalo ngeshare berita itu yang cerdas dikit biar gak ikutan dosa dengan membantu menyebarkan berita abal-abal. 

Peace...

Comments

  1. Iya setuju!
    Pada suka mendzolimi orang dari share-share-an yang belum pasti kebenarannya. Gilak. Stress lama-lama ikutan debat dengan mereka-mereka. Memperpecah persatuan bangsa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kamu keren! Betul, bisa merusak kehidupan berbangsa dan bernegara

      Delete
  2. Betul sekali. Saya setuju. Mari teliti sebelum berbagi.

    ReplyDelete
  3. Iya media sekarang terlalu melebih-lebihkan. Terkadang kontes berita juga memancing media

    ReplyDelete
  4. ah udah biasa sama berita nggak jelas dari medsos
    pinter-pinter kita aja lah ngolah dan memfilter mana berita yang bisa dipercaya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masalahnya lebih banyak orang yang gak punya pikiran kayak gitu.

      Delete
    2. Ada bebetapa keadaan.
      1. Memang ada oknum minoritas untuk buat provokator sehingga memancing amarah kaum awam mayoritas.

      2. Ambil contoh..
      Motor minoritas menabrak mobil mayoritas..maka yang dikeroyok adalah mobil mayoritas.

      3. Memang ada beberapa oknum mayoritas yang ingin mencari like ..kemudian dijual akunnya. Ane rasa Tribun..viva ..kompas juga pernah share begituan..

      Gan...ane juga ga tedensi..sama kayak agan..

      Delete
  5. Bener... Membaca harus dicerna juga didalam otak, jangan asal komentar yg membuat otak kita keliatan kosong.

    ReplyDelete
  6. malasnya sebagian orang indonesia untuk menggali informasi yang valid adalah salah satu penyebab media2 abal2 tumbuh subur, belum lagi kebiasaan untuk mencari pembenaran, bukan kebenaran

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aseek. Setuju Mas.. Orang lebih suka nyari pembenaran.

      Delete
  7. Setuju banget, ternyata pewawancara membuat berita tidak asli. Yeah, jadinya kayak gitu. Hmm..

    ReplyDelete
  8. Itu namanya memplesetkan berita.

    ReplyDelete

Post a Comment

Berkomentarlah yang baik dan sopan. Jangan komentar pake bahasa gaib.

Popular posts from this blog

Medical Check Up Pertama Seumur Hidup

5 Jenis Guru Unik Saat SMA