Posts

Showing posts from November, 2015

Diutamakan Berpengalaman

Image
Banyak perusahaan atau tempat kerja lainnya berusaha merekrut pegawai-pegawai pilihan sesuai dengan standar mereka, sesuai dengan keinginan mereka, dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Informasi lowongan kerja biasanya berisi beberapa syarat-syarat atau kualifikasi-kualifikasi yang dicari oleh perusahaan.  Pendidikan minimal bla... bla...  Batas usia bla... bla...  dan bla... bla... lainnya. Nah, ada satu yang menarik dan tidak pernah terpikirkan oleh saya sebelumnya setelah dikasih tahu ama temen cewek--cantik-tapi-jomblo-ngenes. Sebenarnya ini hanya semacam candaan aja. Mungkin karena dia juga pernah merasakan apa yang saya rasakan.  Pada kebanyakan informasi lowongan kerja, selalu ada syarat/kualifikasi sebagai berikut... Pengalaman kerja di bidangnya minimal ... tahun Diutamakan yang berpengalaman Orang dengan pengalaman bertahun-tahun di bidangnya memang jadi incaran banyak perusahaan. Pegawai dengan segudang pengalaman akan banyak memba

Belajar dari Penolakan

Image
Kali ini saya ingin membagikan pengalaman tentang penolakan. Sebenarnya sudah lama mau menulis tentang penolakan cuma sengaja ditunda untuk menunggu ‘waktu’ yang tepat. Dan sekarang sepertinya waktu yang tepat untuk menyampah lagi di blog ini yang gak ada pembacanya sama sekali. Pernahkah kalian ditolak dalam hidup kalian? Berapa kali? Ditolak atau penolakan bisa diartikan tidak diterima; seseorang atau sekelompok orang yang tidak menerima diri kalian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila (ngomong opo toh). Ditolak bisa dimulai dari contoh sederhana seperti ditolak tante-tante di kios karena uang receh kamu terlalu lecek, dan kumuh sampai ke contoh yang rumit seperti ditolak orang tua pacar hanya karena kamu suka makan bengbeng dingin pake es batu dan mereka suka makan bengbeng rebus. Sebagai manusia biasa, saya telah mengalami banyak penolakan dalam hidup ini dan saya yakin masih banyak orang di luar sana yang mengalami penolakan lebih ban

Rest In Peace SIM C dan KTP

Jadi orang dewasa itu susah dijalani apalagi sendirian... Beberapa bulan yang lalu, muncul berita dari Kepolisian Republik Indonesia ini yang melakukan gebrakan seputar perpanjangan SIM. Sekarang orang bisa perpanjang SIM di daerah mana saja, tanpa perlu balik ke daerah tempat SIM-nya dibuat. Misalnya SIM saya yang dibuat di Papua bisa diperpanjang di Yogyakarta tanpa perlu balik lagi ke Papua. Gebrakan ini membuat banyak orang bisa menghemat waktu dan uang. Tentunya ini sangat membantu mahasiswa-mahasiswa yang sedang kuliah di tanah orang. Kalau SIM mereka sudah mau habis masa berlakunya, mereka tidak perlu balik ke daerah asal hanya untuk memperpanjang SIM.  Tepuk tangan untuk POLRI! Bravo... Bravo... *kecup Polwannya yang jomblo* Biaya perpanjangan SIM pun sudah diatur dalam peraturan yang baku. Artinya di seluruh Indonesia, biaya perpanjang SIM sama. Tidak ada pungutan liar lagi. Paling pungutan liarnya cuma di seputar KIR aja.  Saya termasuk orang yang bergembira

Membuat Paspor di Kantor Imigrasi Surakarta

Image
Bulan september yang lalu saya membuat paspor di kantor Imigrasi Surakarta. Tujuan buat paspor sebenarnya bukan untuk mau ke luar negeri sih. Soalnya kemampuan bahasa Inggris saya masih level anak TK. Lagipula makan aja masih susah, udah sok mau ke luar negeri. Saya bikin paspor cuma karena pengen aja.  ((KARENA PENGEN AJA!)) Masih banyak orang yang menganggap bikin paspor itu susah dan mahal. Sebenarnya anggapan paspor mahal itu memang gak salah juga karena ada jenis paspor yang memang harganya mahal. Kalau dokumen lengkap dan memenuhi syarat, bikin paspor itu tidak susah. Perlu diketahui bahwa sebenarnya kita bisa membuat paspor di Kantor Imigrasi terdekat. Artinya di kantor Imigrasi mana saja juga bisa walaupun KTP kita bukan KTP dari kota/daerah Kantor Imigrasi tersebut. Jadi saya bikin paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta sementara KTP saya dari Zimbabwe. Saya memilih cara walk in atau langsung ke sana dibandingkan online karena khawatir ada masalah de

Telkomsel-Zone

Image
Kalau dalam sebuah hubungan ada yang namanya LDR-Zone, Friend-Zone, Kakak-Ade'an-Zone, Kita-Jalani-Saja-Dulu-Zone, dan Beda-Agama-zone, maka ada lagi hubungan yang namanya Telkomsel-Zone.  Telkomsel-zone ini adalah hubungan percintaan antara seorang manusia dan Telkomsel. Saking cintanya ama Telkomsel sampe gak mau pindah ke operator (atau provider-entah apa sebutan yang tepat) lain. Bayangin, saking cintanya sampe gak mau milih operator yang lain. Padahal ada banyak operator lainnya.  Selain itu, ada juga yang menggunakan Telkomsel bukan karena cinta, tapi karena terpaksa. Di Indonesia, hanya Telkomsel yang punya jaringan terluas. Sampe pelosok-pelosok Papua sana, yang masuk duluan sinyalnya itu ya sinyal Telkomsel. Jadi wajar orang-orang di sana pake Telkomsel.  Tapi... faktanya, ada beberapa daerah yang HANYA punya jaringan Telkomsel. Sinyal 3, Indosat, IM3, Smartfren, itu gak ada. Jadi orang pake Telkomsel cuma karena adanya itu doang. Mereka gak punya pilihan