Voyager 1 : Pesan untuk Alien Dari Indonesia

(c) here

Voyager 1 has entered interstellar space. The NASA spacecraft, which rose from Earth on a September morning 36 years ago, has traveled farther than anyone, or anything, in history. Now Voyager 1 is in the space between the stars.

Apa itu Voyager 1? 


Voyager 1 adalah wahana antariksa yang dibuat oleh NASA dengan tujuan utama menyelidiki Jupiter dan Saturnus serta cincin dan kedua bulan dari kedua planet tersebut. Voyager 1 diluncurkan pada tanggal 5 September 1977 (37 tahun yang lalu). Wahana antariksa ini memiliki sumber tenaga/daya yang cukup untuk mengoperasikan instrumen sampai kira-kira tahun 2020, sebelum akhirnya mati. Untuk spesifikasi instrumen atau peralatan atau teknologi yang digunakan, bisa dilihat di sini.


Voyager 1 (c) here

Seperti yang dikutip dari situs NASA, Voyager 1 telah meninggalkan tata surya tahun lalu dan kini memasuki interstellar space, suatu ruang di luar angkasa yang tidak lagi dipengaruhi oleh efek dari Matahari. Voyager 1 saat ini sedang bergerak menuju konstelasi Ophiuchus dan diperkirakan pada tahun 40272 (Ya, empat puluh ribu dua ratus tujuh puluh dua), Voyager 1 akan berjarak 1,7 tahun cahaya dari Bumi dan menuju bintang di konstelasi Ursa Minor yang disebut bintang AC 79 3888 untuk kemudian mengorbit di dekat pusat galaksi Bima Sakti. Ingat, baru Galaksi Bima Sakti lho... Bahkan faktanya pesawat ini masih sangat-sangat sangat jauh untuk bisa mencapai pusat Galaksi Bima Sakti.

LUAR BIASA!!!

Tunggu! Bukankah Tata Surya itu tidak bisa diukur luasnya?

Tata Surya adalah kumpulan dari benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. (Wikipedia)


Istilah tata surya ini sering digunakan untuk ruang di sekitar Matahari kita dan berakhir pada planet terakhir. Tetapi astronom menyebut tata surya sebagai heliosphere, atau lingkup pengaruh matahari. Matahari mendominasi wilayah ruang dan menciptakan semacam gelembung partikel bermuatan dalam ruang sekitarnya. Partikel-partikel ini "meledak" keluar dari matahari oleh angin matahari. Kini Voyager 1 telah meninggalkan heliosphere ini. NASA mengatakan Voyager 1 benar-benar menyeberangi heliopause, batas wilayah di sekitar pengaruh matahari, sekitar dua tahun yang lalu, pada tanggal 25 Agustus 2012.

Tata Surya kita terletak di galaksi Bima Sakti, sebuah galaksi spiral yang berdiameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan memiliki sekitar 200 miliar bintang. Matahari berlokasi di salah satu lengan spiral galaksi yang disebut Lengan Orion. Letak Matahari berjarak antara 25.000 dan 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi, dengan kecepatan orbit mengelilingi pusat galaksi sekitar 2.200 kilometer per detik.

Nah, sederhananya, Tata Surya adalah sebuah 'kelurahan' yang terdiri dari matahari, bumi dan planet-planet lainnya di sekitar seperti Bumi, Saturnus, Jupiter, dll. Kalau ada kelurahan pasti ada kecamatan. Nah, kecamatan diibaratkan sebagai sebuah Galaksi. Dalam 'kecamatan' Galaksi Bima Sakti (galaksi tempat tata surya kita berada) ada sekitar 200 miliar kelurahan (Tata Surya) dan Tata Surya kita salah satu di antaranya.

Bayangkan betapa luasnya satu Galaksi...

Dalam alam semesta/jagad raya ini terdiri dari banyak sekali Galaksi (sampai sekarang manusia belum bisa menghitung dengan pasti berapa jumlah Galaksi). Jadi, yang sebenarnya 'belum' bisa dihitung luasnya adalah alam semesta sementara tata surya bisa dihitung luasnya. Dengan luas yang tidak terhitung itu, berapa peluang adanya kehidupan lain selain di Bumi?

Jarak Voyager 1 pada tahun 2013 (c) here
Selain sebagai wahana antariksa terjauh sepanjang sejarah manusia, ternyata Voyager 1 ini punya cerita menarik lagi. Kalau ada yang pernah nonton acara Cosmos : A Spacetime Odyssey, pasti tahu apa yang lagi yang menarik dari Voyager 1 ini.

The Golden Record!

Yup, benar. The Golden Record atau Piringan Emas atau saya menyebutnya pesan untuk Alien.

(c) here

Piringan Emas Voyager adalah sebuah rekaman fonograf yang dimasukkan ke dalam Voyager 1 dan 2 (Ada dua Voyager yang dibuat NASA) yang diluncurkan pada tahun 1977. Piringan emas ini berisi suara-suara serta gambar-gambar pilihan yang bertujuan menggambarkan keanekaragaman makhluk hidup dan budaya di Planet Bumi. Piringan dibuat dari tembaga berlapis emas (ditujukan kepada bentuk kehidupan luar angkasa yang cerdas atau manusia Bumi pada masa depan yang mungkin akan menemukannya). Penutup dari piringan emas ini disepuh dengan sampel isotop uranium-238 yang sangat murni. Uranium-238 mempunyai waktu paruh hingga 4,51 miliar tahun. Hal ini memungkinkan peradaban asing yang menemukan piringan emas ini untuk memeriksa unsur uranium yang tersisa untuk menentukan usia dari piringan emas.

Dalam serial terakhir Cosmos : A Spacetime Odyssey, dijelaskan dengan rinci maksud dari simbol-simbol pada piringan emas tersebut.

Wahana antariksa Voyager akan menghabiskan waktu sekitar 40.000 tahun untuk mencapai tata surya yang terdekat. "Terdekat" di sini artinya adalah jarak yang setara dengan 1,7 tahun cahaya. Maka dari itu, piringan emas ini akan membutuhkan waktu yang amat sangat lama sekali untuk bisa ditemukan oleh bentuk kehidupan lain, kecuali bila bentuk kehidupan asing itu sendiri yang tidak sengaja berpapasan dengannya di luar angkasa.

Dikarenakan ukuran Voyager yang sangat kecil bila dibandingkan dengan besarnya alam semesta, sangatlah luar biasa bila akhirnya piringan emas tersebut dapat ditemukan secara kebetulan oleh bentuk kehidupan lain. Bila rekaman emas ini akhirnya pernah ditemukan oleh kehidupan asing, tentunya hal ini hanya akan terjadi pada masa depan yang amat jauh. 

Voyager bukan hanya mencapai batas terluar tata surya kita tapi juga membawa pesan untuk bentuk kehidupan cerdas di luar sana. Fantastis. Sebagian orang masih meributkan teori konspirasi pendaratan manusia di bulan sementara Amerika telah mengirimkan Voyager bersama wahana lainnya ke jarak yang jauh. Bahkan Curiosity yang mendarat di Mars pun bagi sebagian orang dianggap konspirasi wahyudi dsb.

Tidak berhenti di sini. Pertanyaan selanjutnya adalah apa sebenarnya isi dari Piringan Emas itu?

Isi Piringan Emas Voyager terdiri dari kumpulan 116 gambar dan berbagai suara alam seperti ombak, angin, dan petir, serta suara hewan seperti kicauan burung dan nyanyian paus. Selain itu, piringan ini juga diisi dengan musik-musik pilihan dari berbagai kebudayaan dan zaman serta ucapan salam dalam 55 bahasa, dan pesan tertulis dari Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter dan Sekretaris Jenderal PBB Kurt Waldheim.

Bagian paling menarik bagi saya pribadi adalah di bagian isi ini. Tahukah anda bahwa dalam Piringan Emas itu terdapat rekaman suara 'ucapan salam' (Greetings from Earth) dalam bahasa Indonesia?  

Ya, dari 55 bahasa tadi, NASA juga memasukkan bahasa Indonesia di dalamnya. Rekaman suara itu berasal dari suara Ilyas Harun yang mengucapkan kalimat "Selamat malam, hadirin sekalian. Selamat berpisah dan sampai bertemu lagi di lain waktu."

Rekamannya bisa didengarkan di sini.

Masih ada lagi...

Selain rekaman suara ucapan salam dalam bahasa Indonesia, ternyata dalam piringan emas tersebut juga berisi rekaman Gamelan berjudul Puspawarna (Kind of Flowersciptaan Mangkunegara IV yang diambil dari album Javanese Court Gamelan, dimainkan oleh Orkes Gamelan Pura Paku Alaman yang dipimpin K.R.T. Wasitodipuro, direkam oleh Robert E. Brown. Tahukah anda, bahwa album ini pernah masuk nominasi  Grammy Award 1972 untuk kategori "Best Ethnic or Traditional Folk Recording" ("Rekaman Musik Etnis atau Musik Rakyat Terbaik").

Rekaman Puspawarna bisa dilihat di bawah ini... (masih butuh konfirmasi lagi karena ini tidak berasal dari situs resmi NASA). Kalau mau dengerin jangan pas malam-malam dan lagi sendirian. Nanti kesurupan lho... *korban film* 


Lalu setelah ucapan salam dalam bahasa Indonesia dan rekaman suara Gamelan, ada juga foto penari Bali yang dimasukkan dalam Piringan Emas Voyager. Sayangnya dalam situs NASA tidak diperlihatkan foto penari Bali tersebut.

Voyager saat ini masih terus bergerak hingga sampai sumber tenaganya habis lalu terkatung-katung di luar angkasa sampai mungkin suatu saat ada bentuk kehidupan lain yang menemukan... menemukan pesan dari Bumi, pesan dari Indonesia...

Eeeeaaa...

Sumber :

Comments

Popular posts from this blog

Medical Check Up Pertama Seumur Hidup

5 Jenis Guru Unik Saat SMA