Kota Serui dalam Film Tabula Rasa


Dikutip dari laman metrotvnews.com, 'Tabula Rasa', film bertema kuliner akan segera dirilis. Film ini menghadirkan cerita sebuah drama keluarga yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan mengaitkannya dengan kekayaan kuliner Indonesia sebagai poros cerita.


'Tabula Rasa' bercerita tentang Hans (Jimmy Kobogau) seorang pemuda Serui, Papua, yang memiliki cita-cita menjadi pesepak bola profesional. Mimpinya hampir jadi kenyataan ketika direkrut sebuah klub bola di Jakarta. Namun, nasib berkata lain. Hans terpaksa membuang jauh-jauh impiannya.


Di tengah keputusasaan, Hans bertemu Mak (Dewi Irawan), seorang pemilik Rumah Makan Padang Sederhana (Lapau). Mak kemudian mengajak Hans ke lapaunya dan memberikan semangkuk gulai kepala ikan hangat kepada Hans. Kebaikan hati Mak membangkitkan kembali semangat hidup Hans. Namun, kehadiran Hans mendapat penolakan dari Parmanto (Yayu Unru), juru masak, dan Natsir (Ozzol Ramdan), juga juru senduak (pelayan).

Keadaan menjadi semakin memburuk ketika mereka mendapat pesaing sebuah rumah makan baru yang lebih besar, persis berada di depan lapau. Hans, Mak, Natsir dan Parmanto harus menyelesaikan perselisihan di antara mereka untuk menyelamatkan lapau yang sekarat karena sepi pengunjung.

Dalam film 'Tabula Rasa', makanan digambarkan sebagai sebuah itikad baik untuk bertemu. Lewat masakan dan makanan, para tokoh bertemu, saling memberikan harapan dan semangat. Lewat masakan dan makanan pula, mereka berusaha saling memahami dan meleburkan perbedaan-perbedaan yang ada.

Film ini dijadwalkan rilis pada 25 September 2014. (sebentar lagi...)


Apa yang bikin film ini spesial bagi saya?


Well, selain (katanya) ini film kuliner pertama di Indonesia, ini juga film pertama tentang kota Serui yang diangkat ke layar lebar. Hell yeah, kota Serui adalah tempat kelahiran saya. Dari lahir sampai lulus SMA saya tinggal di sana. Siapa sih yang tidak bangga tanah kelahirannya diangkat ke dalam film? Kecuali film biru sih...


Bukan hanya saya, hampir semua teman-teman saya yang sama-sama (dan yang pernah) tinggal di kota kecil bernama Serui itu cukup antusias menanti film ini. Mungkin sama seperti perasaan sebagian penggemar Tintin yang berasal dari Indonesia ketika membaca komik Tintin berjudul 'Flight 417'.

Dari sekian banyak kota di Papua, kenapa memilih Serui?

Nah, saya penasaran kenapa film ini menjatuhkan pilihan pada kota Serui. Maka itu saya (sebenarnya iseng doang) nge-mention langsung Produser film ini, Sheila Timothy. Dan jawabannya...


Jawaban Mbak Sheila yang terakhir, "Juga masih banyak yang belum tahu indahnya Serui."

Yups, She's telling the truth. 

Alam kota Serui itu indah loh... Di film ini kalian akan lihat bagaimana alam Serui terekam dalam kamera. 














Bagaimana? Tertarik mengunjungi Serui?


Comments

Popular posts from this blog

Medical Check Up Pertama Seumur Hidup

5 Jenis Guru Unik Saat SMA