Tirtonadi! Kamu Berubah!

Jadi libur lebaran kemarin, saya memanfaatkan waktu luang untuk pergi jalan-jalan ke Yogyakarta. Sumpek juga dengan rutinitas kantor-kos-kantor-kos. Iya, hidup saya hanya segitu.

Perjuangan untuk bisa liburan yang cuma tiga hari itu berlangsung cukup epik. Nanti akan saya ceritakan khusus tentang bagaimana saya merasakan arus mudik yang sudah menjadi budaya di Indonesia. Hal yang selama ini cuma saya dengar dan baca di berita-berita nasional, sekarang sudah saya alami sendiri. Seperti kata mas Eminem, 'you'd have to walk a thousand miles in my shoes just to see what it's like to be me.'

Singkat cerita saya sampai di kota Surakarta sekitar jam 1 siang. Kota yang menyimpan kenangan khusus buat saya. Saya turun di terminal Tirtonadi. Zaman kuliah dulu, saya cuma sekali ke sini, itu pun gak lama karena langsung naik bus menuju Yogyakarta.

Tirtonadi! Kamu berubah!


Porter-porter sibuk menawari jasa saat saya turun dari bus dengan rasa penasaran yang lebih besar setelah melihat wajah Tirtonadi yang berbeda dari depan bangunan. Kehadiran aparat keamanan di berbagai sudut terminal memberikan jaminan rasa aman dan damai. Saya melangkah masuk ke dalam terminal. Entah berapa kali kata 'keren' muncul di batin saya. Terminal Tirtonadi berubah menjadi semakin keren. Anggapan primitif tentang terminal yang identik dengan calo, panas, banyak copet, dll hilang sama sekali. Terminal ini punya fasilitas yang lengkap dan bersih. Salut buat pekerja yang mengepel lantai terminal, mengingat jumlah manusia pada arus mudik di terminal ini tidaklah sedikit.

Banyak kursi untuk duduk di dalam terminal ini. Setiap sudut ada kursi. Ada ruang khusus anak-anak bermain playstation (biar bocah gak pada bosan). Ada ruangan khusus menyusui juga. Toilet khusus penyandang cacat, mushola, tempat makan/kantin, dll. Petugas-petugasnya juga informatif termasuk adek-adek pramuka yang sigap berpartisipasi dalam melancarkan kegiatan mudik.


Yang paling berkesan buat saya dari perubahan terminal ini adalah fasilitas Sky Bridge yang menghubungkan terminal Tirtonadi dengan stasiun Solo Balapan. Selain itu, tiket kereta jarak dekat seperti Prameks (yang ingin ke Yogyakarta) bisa langsung dibeli di terminal ini. Semakin mudah kan? Kebayang kalau kita harus naik angkutan umum lagi ke stasiun Balapan terus masih harus antri untuk beli tiket.

Nah, bagi yang ingin membeli tiket Prameks, bisa langsung ke Loket Terpadu. Tenang, harganya sama dengan harga di stasiun. 



Setelah beli tiket kereta, kita bisa langsung ke sky bridge untuk menuju stasiun Balapan. Ingat ya, yang bisa mengakses sky bridge ini cuma untuk penumpang yang sudah memiliki tiket. Kalau bingung dimana sky bridge, tanya saja sama petugas terdekat.


Sky bridge ini lumayan panjang. Jadi untuk yang mudah lelah, santai saja jalannya kecuali sedang terburu-buru karena mengejar kereta di stasiun Balapan. Anggap saja olahraga. Seperti halte busway Dukuh Atas 1 dan Dukuh Atas 2 yang jaraknya lumayan bikin ngos-ngosan buat saya.




Sayangnya sky bridge ini belum punya pendingin jadi terasa panas saat berjalan di siang hari. Mirip-mirip halte busway di Jakarta. Mungkin memang sengaja karena susah juga kalau memasang AC di sky bridge sepanjang itu.


Ada satu lagi yang perlu diperhatikan. Sky bridge ini fotoable tapi untuk beberapa spot, di sebelah kanan yang terlihat hanya pemandangan atap rumah warga yang terkesan kumuh. 



Mendekati stasiun Balapan, di sky bridge ini, ada fasilitas-fasilitas lagi seperti Tiket Box dan Konter Pelaporan. Kurang apa lagi? Mungkin kurang ATM. Tapi kayaknya agak gak aman.



Setelah melewati tempat di atas, akhirnya sampai ke tempat pemeriksaan (check point atau apalah namanya itu). Di sini ada security dan polisi khusus kereta api yang berjaga. Jadi kalau kamu gak punya tiket atau belum beli tiket, ya terpaksa harus kembali lagi ke terminal. Capek! 



Kenapa harus diperiksa lagi? Karena nantinya setelah melewati sky bridge ini, kita langsung masuk ke dalam stasiun (jalur keberangkatan), sudah bisa selfie di rel kereta api. Jadi kita tidak perlu diperiksa lagi di stasiun Balapan.

Eskalator sedikit membantu kita untuk menarik napas setelah berjalan melewati sky bridge yang lumayan panjang. 


Itu dia perubahan-perubahan dan update terbaru dari terminal Tirtonadi. Keren kan?

Comments

Popular posts from this blog

Medical Check Up Pertama Seumur Hidup

5 Jenis Guru Unik Saat SMA