Merenung di Malam Minggu


Di TL @MarioTengil ada tulisan "Rejeki itu di tangan Tuhan. Tapi jodoh, di tangan rejeki." kalau ga salah itu di #RepublikTwitter. Saya ga akan bahas panjang lebar tentang film Republik Twitter di sini. Oke, balik lagi ke pernyataan "Jodoh di tangan Rejeki", menurut saya hal ini memang benar setelah berkaca pada pengalaman pribadi teman-teman saya. Buat sobat-sobat saya yang merasa racauan ini cocok atau agak mirip dengan pengalamannya, please deh... Jangan ke-Ge-eRan!!! 


Seringkali di film-film percintaan, ada beberapa jenis pasangan antara lain, Kaya - Miskin, Kaya - Kaya, dan Miskin - Miskin. Untuk mempersempit ruang lingkup permasalahan, maka penulis hanya akan membahas tentang jenis pasangan yang salah satunya miskin (si cowok) sementara yang satunya tidak kaya (si cewek). *Ini kenapa kayak buat makalah?* 

Ada sebuah cerita pendek kira-kira begini isinya :


Jono dan Ani adalah pasangan yang baru jadian seminggu hari lalu. Mereka berdua adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta dan negeri di sebuah kota. Ani selalu mendesak Jono buat ketemuan sekaligus jalan-jalan bareng. Berbicara mengenai jalan - jalan bareng otomatis juga berbicara tentang makan bareng dan traktir makan. Tiga hari kemudian, Jono diputusin sama Ani dengan alasan Jono tidak pernah ada waktu buat dia, jarang ngajak makan bareng, jarang malam mingguan bareng. Akhirnya Jono ini sempat mengalami gangguan fungsi otak terutama pada kemampuan berpikir masuk akal. Sempat terlintas di benaknya untuk gantung diri di pohon cabe. Jono merasa sudah tidak ada gunanya lagi untuk hidup setelah satu-satunya cewek yang berhasil dia pacarin (baca : satu-satunya cewek yang mau sama dia) selama 10 tahun terakhir pergi meninggalkannya dengan alasan yang klise. Padahal Jono selalu berusaha untuk meluangkan waktu di tengah-tengah deadline ujian dan berusaha untuk menghabiskan isi dompetnya buat jalan-jalan bareng Ani, buat traktir makan Ani.

Ceritanya kok mirip sama kisah cinta teman saya??? 

Setelah membaca dan memahami cerita pendek di atas yang tidak layak di sebut cerpen, maka saya ingin kalian yang berjenis kelamin perempuan mematikan lampu, nyalain lilin, terus duduk merenung... Sebagaimana yang saya copas dari facebook.

Di balik kemiskinan pacarmu itu, dia adalah seorang anak laki-laki dengan uang jajan seadanya. Uangnya dikirim oleh orang tuanya dari kampung agar bisa survive di kampung orang, agar bisa bayar uang kuliahnya juga untuk ongkos transportasi pergi ke kampus pulang-pergi.

Kalian merasa dia akan menggunakan semua uang jajannya? Setelah itu awal bulan minta lagi sama orang tua?

Tapi kalian salah. Sebagian dari mereka selalu menabung untukmu selama setiap hari, dengan menahan lapar (makannya mie instan doang), menahan segala ajakan teman untuk pergi nongkrong bareng dan berharap uangnya cukup untuk mengajakmu pergi jalan-jalan di malam minggu nanti, mungkin hanya sekedar nonton atau pergi makan saja.

Lalu ketika malam minggu yang dimaksud itu tiba, engkau menjawab : "Duh sorry, kayaknya aku gak bisa pergi sama kamu hari ini soalnya aku diajakin teman SMA pergi, maafin yah?"

Dari sini kamu udah sukses menghancurkan perasaannya, dan pengorbanan si cowok itu. Mungkin mereka tidak pernah menangis ataupun curhat sama temannya karena mereka itu lelaki! 

Mereka selalu menyimpan perasaannya seorang diri (mirip saya tuh).

Ketika mulai beranjak dewasa (20 tahun ke atas), para wanita cantik hanya mau pergi sama cowok yang punya kendaraan roda 4. Ketika harus bersaing untuk mendapatkan dirimu, mereka akan lebih berhemat mati-matian agar bisa mengajakmu berkencan. Ketika engkau mau di ajak pergi dan kaget bahwa engkau di jemput dia dengan memakai sepeda motor, lalu engkau ini menjawab : 

"Duh rambutku rusak nih..."
"Duh, siang bolong gini kamu ngajakin aku pergi? Panas tau..."
"Duhhh, debu, panas, item... Laen kali aja deh, ya?"

Mungkin engkau tidak sadar mengatakannya!

Tapi percayalah... Hati mereka sakit.

Perlu anda ketahui, mungkin sebagian dari mereka ada yang berjuang mati-matian untuk menabung dan mengumpulkan uang hanya untuk membeli sebuah "sepeda motor impian", atau menyewa motor di rental-rental atau minjam dari teman-temannya dengan sejuta alasan tapi anda malah menganggap sepele, dan tidak menghiraukannya.

So, cobalah hargai perasaan usaha seorang cowok, walaupun cuma sedikit saja.

Comments

Post a Comment

Berkomentarlah yang baik dan sopan. Jangan komentar pake bahasa gaib.

Popular posts from this blog

Medical Check Up Pertama Seumur Hidup

5 Jenis Guru Unik Saat SMA