Terima kasih kepada…

Terima kasih kepada…

Singkat cerita, tanggal 22 Oktober kemarin saya diwisuda (AKHIRNYA YA TUHAN!) bersama 300’an orang lainnya yang berhasil menaklukkan kejamnya dunia kampus. Dalam beberapa postingan saya sebelumnya, saya pernah menulis tentang skripsi dengan bahasa yang kacau (sampai sekarang juga masih kacau), betapa galaunya mahasiswa tingkat akhir yang ingin segera wisuda. Well, tujuan mahasiswa kuliah itu ya biar bisa wisuda, dapat ilmu, dapat gelar, dapat pacar, dapat pekerjaan, dapat move on, dll. Tapi serius, tujuan semua mahasiswa kuliah itu biar bisa wisuda.

Menurut saya itu hanya tujuan sementara. Karena pada hakikatnya, selama manusia bernapas, tujuan hidupnya tidak akan pernah ada habisnya. Mungkin sekarang tujuannya biar bisa wisuda. Nanti setelah wisuda, tujuannya biar bisa kerja. Setelah kerja, tujuannya beli rumah… begitu seterusnya sampai malaikat maut datang menjemput.

Dengan dikukuhkannya saya sebagai seorang sarjana dan telah disumpah sebagai tenaga kesehatan, maka berarti saya sudah resmi menaklukkan kejamnya belantara kampus. Saya tidak mungkin bisa sampai pada tahap ini kalau tidak ada orang-orang yang membantu saya dengan segala cara dan bentuk.

Untuk itu, melalui postingan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada…

1. Tuhan Yang Maha Esa (karena walau jarang ibadah tetap saya masih punya iman, tidak menjadi atheis) 

2. Orang tua. Well, saya hampir dapat dipastikan gak bakal bisa kuliah kalau bukan karena mereka. Mereka yang menghabiskan uang puluhan juta untuk membayar saya kuliah di perguruan tinggi swasta. Pelajaran penting : Kalo mau kuliah, berjuanglah masuk di perguruan tinggi negeri biar uang kuliahnya murah.

3. Untuk semua teman-teman kuliah yang membantu saya selama kuliah. Mulai dari meminjamkan motor, mengerjakan tugas kelompok, merelakan jawabannya dicontek, merelakan jatah makannya untuk dibagi-bagi sama teman-temannya yang fakir makanan, dan masih banyak lagi. 

4. Untuk oknum-oknum yang gak bisa disebut namanya yang selama ini membantu saya, mendorong saya untuk terus bertahan di tengah gempuran masalah seputar kampus dan money. 

5. Secara khusus, untuk wisuda kemarin, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Arnold yang sudah meminjamkan celana panjangnya (berminggu-minggu lamanya), Erik yang meminjamkan sepatunya, dan untuk Lia yang meminjamkan motornya untuk saya pakai saat wisuda kemarin. Kalo bukan karena mereka, saya pasti lebih pusing mikirin persiapan untuk wisuda. Iya, pas wisuda kemarin, celana dan sepatu yang saya pake itu pinjaman dari orang.

(foto wisuda menyusul kalo ada yang pengen liat)

Comments

Popular posts from this blog

Medical Check Up Pertama Seumur Hidup

5 Jenis Guru Unik Saat SMA