Dalam postingan saya tentang Formasi CPNS , di situ saya sedikit ngelantur tentang Nomenklatur yang pernah menjadi bahan perdebatan sengit dalam sebuah organisasi profesi. Nah, kali ini saya akan kembali ngelantur lebih banyak lagi. Apalah arti sebuah nama? Dalam dunia profesi, nama sangat penting. Banyak yang sudah merasakan (pastinya mereka-mereka yang sudah kerja) sendiri penderitaan akibat nama profesi — saya menyebutnya — kabur. Penjelasannya mungkin bisa dibaca lagi di bawah ini. >> http://www.asraripuadi.com/post/91805709157/rubah-nomenklatur-analis-kesehatahan-atau-analis Nah, saya masih ingat bagaimana masalah nomenklatur ini dipelintir oleh sekelompok orang yang menginginkan adanya reformasi (baca : perpecahan). Masalah tentang formasi analis kesehatan yang kacau balau juga dipelintir oleh segelintir orang. Hanya masalah nama, orang bisa bertengkar. Beberapa lama setelah itu, muncul informasi lagi bahwa... (li...
(c) BIGREDS Barusan nge-googling tentang fans Liverpool, eh yang muncul adalah artikel-artikel bernada meremehkan, merendahkan, menjelekkan yang ganteng, memaki yang jelek, mengutuk yang lebih jelek lagi. Ini kenapa jadi ngehina fisik ya? Katakan 'Tidak' untuk rasisme, katakan 'mati aja lu' ama mafia Pe-es-es-ii. Cie, pesan moral lagi. Jadi barusan saya kena ejek, katanya kalo punya pacar seorang fans Liverpool itu gak enak, gak bisa bahagia, gak bisa mencapai klimaks. Impoten mah menyerang siapa aja, gak kenal fans bola atau kagak. Kalo kalian... w ahai saudara-saudaraku sesama Kopites (julukan untuk pendukung Liverpool) di luar sana yang pernah mengalami hal serupa atau mungkin ada yang lebih parah lagi sampai dikucilkan dari masyarakat, dipasung bertahun-tahun, gak usah galau lagi. Berikut ini adalah 5 alasan kenapa para Kopites adalah pacar ideal. 1. Setia Ga usah ditanya lagi tingkat kesetiaan Kopites. Loyalitas mereka tanpa batas...
Jadi libur lebaran kemarin, saya memanfaatkan waktu luang untuk pergi jalan-jalan ke Yogyakarta. Sumpek juga dengan rutinitas kantor-kos-kantor-kos. Iya, hidup saya hanya segitu. Perjuangan untuk bisa liburan yang cuma tiga hari itu berlangsung cukup epik. Nanti akan saya ceritakan khusus tentang bagaimana saya merasakan arus mudik yang sudah menjadi budaya di Indonesia. Hal yang selama ini cuma saya dengar dan baca di berita-berita nasional, sekarang sudah saya alami sendiri. Seperti kata mas Eminem, ' you'd have to walk a thousand miles in my shoes just to see what it's like to be me .' Singkat cerita saya sampai di kota Surakarta sekitar jam 1 siang. Kota yang menyimpan kenangan khusus buat saya. Saya turun di terminal Tirtonadi. Zaman kuliah dulu, saya cuma sekali ke sini, itu pun gak lama karena langsung naik bus menuju Yogyakarta. Tirtonadi! Kamu berubah! Porter-porter sibuk menawari jasa saat saya turun dari bus dengan rasa penasaran yang leb...
Comments
Post a Comment
Berkomentarlah yang baik dan sopan. Jangan komentar pake bahasa gaib.